Selasa, 08 Januari 2013

kubus

Sebelum ini aku sama seperti kau, pernah merdeka. Melayang layang tanpa wajah ke seluruh penjuru arah. Meninggalkan jejak jejak yang tidak akan diingat dalam prasasti, tidak tertulis pada semua arsip.
"Apakah senikmat membodohi diri sendiri?" Otak otak udang dengan sambal kacang, kain tenun, lagu lagu yang biasa dinyanyikan waktu bangun tidur.
Mainan kereta api menerobos palang mainan, menabrak seorang penunggang kuda tak bernama.
Kemudian bersorak, tinggal selangkah lagi menuju api unggun yang sibuk mengirimkan pesan kepada leluhur. Apakah kau ingat nomor kartu tanda penduduk sesaat setelah hangus, atau hanyut.
Cuma senyummu, menyala, padam, menyala, padam seiring bunyi hujan. Ranting ranting juga senasib denganku, sama seperti kau, pernah merdeka. Bersembunyi di dalam kotak hitam. Burung berparuh besar mengerami kotak hitam, menyayangiku sama seperti telur. Sama seperti aku menyayangimu.
Dari puncak tebing kau dan aku sama sama mengintip karang yang tegar dan ombak yang keras kepala.
Kau, sama seperti aku tidak sedang berpura pura melupakan apa saja. Yang pernah merdeka