Jumat, 11 April 2014

mariyuana

seorang manusia merasa paling renta, hingga ia melihat yang lebih renta ketimbang dirinya.
seorang manusia merasa paling melarat, hingga ia melihat yang lebih melarat dari dirinya.
seorang manusia merasa paling menderita, hingga ia melihat yang lebih menderita dari dirinya.
seorang manusia merasa paling tak berguna, hingga ia melihat yang lebih tak berguna dari dirinya.
seorang manusia merasa paling hebat, hingga ia melihat yang lebih hebat dari dirinya.
dan seterusnya. begitulah. maka yang lebih tahu menyarankan yang kurang tahu untuk mencari tahu. setelah tahu, seorang manusia semoga menjadi tahu bahwa masih selalu ada yang ia tidak tahu.
menuliskan kalimat kalimat di atas jauh lebih mudah, murah dan meriah, dari pada membaca kiat kiat praktis, juga medis, untuk menghindari atau meredakan depresi.
kesimpulan asal asalannya adalah, melihat seekor kecoa dengan seksama sebelum mencoba menginjaknya hingga sekarat, lebih bermanfaat untuk kesehatan mental ketimbang membaca berita. dan tak perlu susah susah membasmi segala serangga, kecoa dan sejenisnya, tidak punah karena dunia dan manusia membutuhkan mereka ada.
sebaliknya, punahnya dinosaurus, selain karena macam macam teori sains, semuanya tidak pasti, masih ada satu sebab yang tak dapat disangkal. dunia dan manusia tak membutuhkan dinosaurus, telah terlalu berlebihan banyaknya ancaman mengerikan yang membuat dunia dan manusia kacau tak keruan. tak perlu ditambah lagi dengan kecemasan kemungkinan dimangsa atau terinjak mahluk berukuran raksasa.
dunia dan manusia sangat mahir dan berpengalaman dalam hal kemampuan mengarahkan perhatiaanya kepada segala yang berada dalam imajinasinya saja. rasanya tidak adil dan merendahkan peradaban, bila seorang manusia mengatakan, kecoa menjijikkan, hanya, karena terlihat banyak berkeliaran di mana mana, sedangkan dinosaurus menakjubkan, hanya, karena tak seekorpun pernah terlihat hidup hidup selama jutaan tahun.
kesadaran seperti jeda, ketidaksadaran selebar celah. keduanya tak akan pernah sanggup memenuhi semesta, tidak dengan bersaing saling berebut tempat, tidak pula dengan bersama sama. semesta begitu luas, seluas isi kepala setiap manusia yang memenuhi dunia*