Sabtu, 05 April 2014

dunia batu

batu batu mulia tersembunyi di antara batu batu. menghabiskan waktu dalam kegelapan tanpa mengerjakan sesuatu yang kiranya dapat mengubah dirinya atau batu batu lainnya. bukan bagian dari sebongkah berlian untuk memahami dan memutuskan apa apa. batu adalah batu, dan beberapa manusia mengira dirinya mampu menemukan, menentukan, memilah dan menilai batu batu. seandainya manusia tidak memiliki naluri semacam serangga atau beberapa jenis burung, tak dapat menahan diri untuk tidak mendekati dan memiliki segala yang langka, cantik dan berkilau, mungkin batu mulia tak pernah ada.
segerombolan manusia, kebanyakan berjenis kelamin laki laki tergila gila pada batu akik. batu mulia, batu bertuah. menghabiskan waktunya hampir setiap hari dengan berkumpul di sekitar batu batu yang telah ditentukan sebagai batu batu yang lebih berharga dibanding batu batu lainnya.
segerombolan manusia yang rela berdiri, duduk, jongkok. tak bosan bosannya menimang sebutir atau beberapa butir batu, mengamati dengan sangat cermat bentuk, warna, hingga goresan pada sebutir batu. mengangkat batu ke arah cahaya, mengetuk ngetuk. proses yang dilakukan berulang kali, seolah tak pernah letih.
tapi tak ada batu yang peduli. mulia, bertuah, atau biasa, semua batu terlihat tenang tenang saja. bergeming dengan dirinya sendiri. semua batu menganggap semuanya hanya angin lalu, mungkin begitu.
celakanya, seringkali mengusik perhatian seorang manusia lain, yang tak punya selera pada batu mulia dan bertuah manapun, merasa pantas mengejek walaupun tanpa suara setiap manusia yang tergila gila pada batu mulia dan bertuah.
apa kata dunia, manusia itu menggunakan kalimat yang bukan miliknya.
dunia apa, batu atau manusia.
dunianya, dunianya, yang mana dunia manusia yang merasa berbeda.
dunia pasti menertawakan seorang manusia yang tak tahu, apa kata dunia, bahkan dunianya sendiri. dunia mulia, dunia bertuah atau dunia biasa.
benar benar celaka, seorang manusia tiba tiba didera kecewa, dunianya ternyata tak lebih dari dunia batu. seorang manusia tak dapat menahan diri untuk tidak mendekati dan memiliki segala yang langka, cantik dan berkilau. seorang manusia menghabiskan waktunya hampir setiap hari dengan berkumpul di sekitar dunia dunia yang telah ditentukan sebagai dunia dunia yang lebih berharga dibanding dunia dunia lain. seorang menuisa rela mengerjakan segala yang lucu dan sia sia bila dilihat oleh mata manusia yang berbeda, berulang kali, seolah tak pernah letih.
serupa batu, tak ada yang peduli. semua dunia menganggap semua yang bukan dirinya hanya angin lalu. mungkin begitu*