Selasa, 22 April 2014

*

aku terlanjur mencintaimu, sengaja kusebut kau kemujuranku.
kau sumur, aku selalu ingin terjun padamu. kau merawat hidup, menjaga maut. menegakkan lorongmu untuk menopang gerahku. aku selalu bergairah mengintipmu, mengagumi kegelapan mengapung jernih, mengerjap dan memicingkan mata bila ingin menemukan segala yang kaubiaskan di permukaan. sejuk dan ragu, kau mengajakku melupakan waktu, membasuh wajah atau memuaskan dahaga. sungguh kau tahu, yang sangat kubutuh adalah mendengar gema suaraku.
tak sengaja, aku tercebur. aku memang mujur, terlanjur mencintaimu.
dalam dan tenang, aku tak mesti bersusah payah berenang melawan arus. kau sumur, maka tak akan menghanyutkan, aku hanya dapat memanjat atau tenggelam, diam diam*