Minggu, 27 April 2014

infinite

setitik samudra di matamu. menenggelamkan langit ke dalam tubuhku. membiru, dari ujung rambut hingga mata kakiku. serupa bangsawan mengacuhkan tahtanya, aku terkubur sebelum mati. memilih menjadi benih ketimbang nasi. tak sengaja. tak lelah. tak jera, mengulangi perjalanan. dari hulu ke muara. dari genangan ke awan. dari sungai ke samudra.
di matamu, setitik samudra menelan dan memuntahkan biru tanpa henti, langit tak sempat mati. hujan mengguyur lumpur, benih benih menyuburkan dirinya sendiri. dari lembah ke puncak. dari petang ke terang. dari tanah ke angkasa*