Minggu, 18 Agustus 2013

*

ada jutaan bintang berkerumun di dekat mataku, dalam rongga kepalaku. aku sehat. hanya saja berjuta juta benda bersinar sangat terang tidak pernah lelah bergerak ke segala arah. sinarnya menyilaukan. tidak mampu kuhalau kendati kupejamkan mata rapat rapat. maka aku melotot saja. berharap jutaan bintang melihat ke luar, berkehendak berada di tempat dan ruang lebih luas dariku. di luar sana lebar dan lapang, jutaan bintang bisa bergerak dengan bebas. sayangnya tak satupun bintang mengerti, berjuta juta bintang, tak satupun mau ke luar meninggalkanku sendiri. pangkal hidungku terasa sesak, tersumbat ingus. apakah bintang memiliki hidung. tak satupun keberatan berdesakan di dalam kepalaku, lendir kental dan hangat seakan akan sesuatu yang bikin aku tambah menarik untuk dikerumuni bintang bintang. ini pilek, kucoba bicara dengan mereka. mereka seperti tidak paham. ya sudah. bintang bintang mungkin suka kemeriahan bunyi nafasku, atau kehangatkan di keningku. aku pasrah, sambil berharap dengan sangat dan diam diam, jutaan bintang tidak benar benar memenuhi rongga kepala. masih tersisa celah, cukup untuk kau saja. semoga kau juga tak keberatan berdesakan dengan berjuta juta bintang. kalaui mau, bisa kauayunkan tanganmu untuk membuat jejak lintasan cahaya, atau menenggelamkan satu jarimu ke dalam terang, menciptakan riak dan gelombang sinar. akan kupandangi hingga mataku letih. pasti senang sekali melihatmu mempermainkan berjuta juta bintang. senang yang menenangkan mungkin lama lama membuatku terlelap. jutaan bintang bintang mungkin mau pulang kalau aku terlelap. aku tidak peduli kalau gelap. aku berkata, ingin kaudekap*