Minggu, 25 Agustus 2013

*

jika baik dan buruk adalah dua hal yang berebut ruang maka mahluk berakal tidak lebih dari sekeping koin yang dilemparkan, dalam sebuah permainan membosankan. menyedihkan. sebagai penguasa yang maha kuasa, apakah tidak terhina saat kekacauan terjadi dan siput siput berkata, kehancuran bukan kehendaknya. ada kelalaian atau ketololan atau kesalahan di luar rencana. apakah masuk akal. memangnya akal macam keranjang atau lorong untuk dimasuki segerombolan pengecut. aku merasa kau kesepian. sangat kesepian, persis aku. bikin onar untuk menarik perhatian, hingga putus asa, berharap ada yang berkata, hanya dia, hanya dia yang bisa. hanya dia satu satunya. aku sangat tidak suka menjilat. pekerjaan mulia, bagian dari keintiman. anjing dan kucing selalu manis pada saat sedang menjilat bagian tubuhnya sendiri, menguraikan bulu kusut, luka dan kejenuhan. terpujilah bangsa binatang yang menjilati dirinya sendiri, daerah kekuasaannya sendiri. kubayangkan rasanya senikmat mandi air hangat setelah menempuh perjalanan melelahkan. aku sangat tidak suka menjilat. apa gunanya peradaban, penemuan sendok. apa gunanya menjadi penguasa yang maha kuasa. aku tidak butuh tanda. tanda mata, tanda tangan, tanda lahir, susah kutemukan cara menjelaskan apa namanya juga belum pasti. bagaimana rasanya bicara dengan mahluk macam ini. hasil karya sempurna maha kuasa. serupa anak anak balita yang bangga pada buah tangannya, senyumannya menyilaukan matahari terbit*