Minggu, 25 Agustus 2013

*

sudah berapa lama senja memandangiku. ia menghitung waktu pada pelipisnya. tanpa angka. aku ingin tahu seberapa lama ia menungguku mengusap keningnya. aku tidak sibuk, cuma enggan minum anggur. musim panas cukup menghangatkan. membujukku untuk berhenti untuk menikmati apa saja yang belum mati. terlebih kesulitan kesulitan kecil yang membuat daun daun menggeleng. bahan bahan untuk seloyang kue keberuntungan. kalau mau, kupuaskan senja dengan satu kerlingan mata. banyak bulan di langit malam, terbit bersamaan. serupa pola baju dalam yang menciptakan tawa. jenaka. jenaka. senja kehilangan kata*