Sabtu, 31 Agustus 2013

*

aku ingat malam malam penuh nyanyian. senyummu bersinar. aku ingat rasanya sangat dekat. tidak melekat, tapi terlihat dekat. padahal bertahun tahun cahaya terpisah. aku ingat aku mencintaimu, menjadi manusia untukmu. supaya ada bahasa dan kata kata dipertukarkan. aku ingat aku tidak bertanya, tidak satu kalipun bertanya, dan kau menyerahkan segenap penglihatan kepada sepasang mataku. lihat. aku tidak lupa mengingat semua, setiap jengkal lumpur dan suara petikan. kembang dan senar. aku ingat untuk tidak mengingat banyak hal. aroma udara dalam bis yang berlari kencang. rengekan kecil. dan segala yang tidak terbeli. tidak terganti. setiap helai rambut menikmati kelembaban kulit kepala yang menyimpan butiran salju. semua yang duduk dan berpikir untuk berpindah tempat. aku ingat. lalu berdoa, memohon lupa. untuk surga dan semua akan datang, seperti lonceng berbunyi untuk pulang pagi. dengung kegelapan dalam gedung. popcorn, soda gembira. hujan yang dibiarkan menembus sepatu, kaos kaki basah. aku ingat sedang berdoa. lalu kuteruskan mengingat yang seharusnya diinginkan. gemeretak kayu api menemui matahari. berisik dan wangi. aku ingat setengah mati menahan diri dalam lingkaran tidak tergambar. mengayunkan ranting, berpura pura mendengar ucapan pohon pohon kepada angin. aku ingat bagaimana langit terusik malam malam penuh nyanyian. senyummu bersinar*