Senin, 24 Februari 2014

fly

mungkin kau terbang. ya, memang klise serupa ompolan bayi. tapi sama sekali tidak menjengkelkan mesti diterima berulang kali. dan ini hari minggu, hari kesukaanku. dan memikirkan kau terbang semacam kebahagiaan. tidak usah hinggap. terbang saja berputar, akan kukejar. sambil tertawa dan menjerit senang. banyak kemungkinan lain, mungkin sama menyenangkan. tapi terbang saja. kemungkinan yang paling tidak mungkin yang paling asyik, paling dapat mengusik. terbang, mengitari pagar, mengitari halaman, mengitari dahan dahan, mengitari jalan jalan, mengitari angan angan, mengitari awan.
kau terbang menyebabkan perjalanan seluruh penumpang pesawat terhambat sejenak, sopir pesawat terbangnya terpana melihatmu melintas secepat kilat. terbangmu tak naik pesawat, tak pakai perangkat paralayang, tak punya sayap. aku akan teriak, woooi, ayo jalan, kepada sopir pesawat terbang yang melongo ketakjuban. kenapa, belum pernah lihat orang menerbangkan orang. halow, belum pernah dengar sekarang jaman edan. sebetulnya aku juga juga heran, bagaimana orang yang tidak dapat menerbangkan orang malah menerbangkan pesawat terbang. biarlah, asal banyak orang senang naik pesawat terbang.
minggu depan, mungkin aku sudah mahir menunggangi sebuah piring yang kuterbangkan. menerbangkan piring kukira tidak sesulit menerbangkan orang. kemungkinan besar, minggu depan, aku naik piring terbang menemani kau terbang*