Minggu, 16 Februari 2014

*

kau muara atau jembatan.
saat kau menampung setelah memandangku mengalir, menjauh
ke tengah laut, terserak, utuh, kusentuh hanya kenanganku
pada hari pembuangan itu.
pada laut, kutanyakan, ingatkah kau pada bau busukku.
ombak memecahku tinggi, laut menangkapku kembali.
mungkin tak ada ingatan muara atau jembatan,
aku hanya sesaat lewat, arus deras tak mengukir jejak
sampah, tak tersayat pecahan kaca*