Jumat, 14 Februari 2014

*

ini kesempatan bagus untuk terbang jauh. jatuh di atap rumahmu. bukan hanya atap, masih banyak lain tempat, jika hari ini aku abu, berhasrat mendekatimu. jatuh di mana saja, asal kau menjadi dekat. dengan ujung jarimu kau menyentuh setiap permukaan yang kujadikan berdebu. aku abu kemudian debu. terdengar serupa pantun tidak lucu. tapi aku senang jatuh di dekatmu. sungguh. tempatmu, sentuhanmu, lebih ajaib ketimbang puncak gunung. nanti, saat kau ukur ketebalanku, akan kau temukan angka dan satuan yang tidak berarti apapun. kau rasakan, aku halus. untukku, sebuah gunung meletus*.