Senin, 24 Februari 2014

*

tidak membaca menciptakan ketidak tahuan. ketidak tahuan menyebabkan kecintaan. kecintaan mengajarkan pengertian. pengertian menunjukkan kesabaran. kesabaran membuahkan ketekunan. ketekunan memberikan pekerjaan. pekerjaaan menghasilkan pengalaman. pengalaman menunjukkan kemudahan. kemudahan menjadikan kesenangan. kesenangan menikmati kehidupan. kehidupan mengantarkan kematian. kematian meninggalkan kenangan. kenangan memilihkan keindahan. keindahan melukiskan kehilangan. kehilangan menemukan kesunyian.
begitulah telah kucoba, melewati kolong jembatan keledai. serupa semua kolong jembatan, ada keteduhan, meskipun kepanjangan dan kelamaan. akhirnya toh sama sama tiba di tujuan. dari pangkal ke ujung yang terasa menjauh. kebetulan aku punya banyak waktu. punya banyak sesuatu yang akan hilang saat berlalu. banyak waktu. sesuatu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tangan, untuk anak sekolah dasar disebut mata pelajaran ketrampilan. semacam membuat pigura dari tongkat es krim, membuat gambar domba tiga dimensi dengan kapas, beludru dan mata plastik, atau topeng dari campuran kertas koran dam lem kayu. kemudian ibu bapak guru pelajaran ketrampilan akan memberi nilai sebuah hasil karya yang tidak berharga. anak anak sekolah dasar dengan riang membawa pulang hasil karyanya, sepanjang jalan berceloteh dengan teman temannya, saling tanya dan bertukar jawab tentang nilai yang diberikan ibu bapak guru untuk pekerjaan tangannya yang tidak berharga. anak anak sekolah dasar mengerti, pekerjaan tangannya yang tidak berharga mempunyai nilai yang dapat membuat bangga ayah ibunya. ayah ibu akan bersenang hati mengetahui pekerjaan tangan anak anaknya yang masih sekolah dasar bernilai tinggi. tidak berharga, hanya bernilai. kenangan dan pengalaman yang tidak berlebihan, tidakkah cukup menyakinkan bahwa setiap manusia berhati mulia*