Selasa, 11 Februari 2014

*

bukan saat yang tepat untuk menangis. bukan waktu yang pantas untuk tertawa. tidak layak berduka, tidak benar bergembira. begitu begitu saja, saat saat lewat, waktu berlalu. siapa sedang menunggu, waktu, wajah, kata, air mata, jeda. di atas tanah segalanya tumbuh, terjatuh, atau menjatuhkan. untuk apa. untuk apa. menggubris waktu, pekerjaan, manfaat, filsafat. untuk apa. pada akhirnya toh sama saja. tak ada guna. tak ada apa apa. semua pengantar dan pendahuluan, hanya menegaskan satu hal, besarnya kebutuhan untuk diakui bahwa aku pantas. bukan pungguk mendambakan bulan, bukan ikan merindukan lautan. bukan perempuan memalukan yang menyayangi lelaki menyebalkan*