Sabtu, 22 Februari 2014

*

karena manusia semestinya mengerti, kemudian wajib memilih. memutuskan dan menemukan alasan untuk setiap keadaan. karena manusia menyerahkan setiap detiknya untuk berpikir dan memilah segala peristiwa yang terjadi akibat manusia percaya. karena manusia memaksakan dirinya percaya kepada keadilan yang selalu menutup matanya, tangannya tak pernah merangkum sesiapa, sepanjang waktu hanya sibuk menggenggam pedang dan timbangan. karena mansuia lebih menghargai peradaban dan pengetahuan ketimbang khayalan dan kejutan.
dan beberapa hal lain yang teramat banyak dan terabaikan, tentang manusia. kebaikan dan kejahatan. kepandaian dan kepandiran. kemuliaan dan kehinaan. bolehlah tak merasa terlalu rendah, selama enam puluh detik, aku berpikir, batapa beruntungnya seekor anjing, atau yang lebih kecil, misalnya cacing*.