Senin, 21 Oktober 2013

*

kau akan memahami tuhan jika tidak sampai hati membunuh semut yang merubungi sepotong makanan manis yang kaubuat sendiri dengan hati hati untuk dihidangkan kepada pujaan hati. hanya idiot yang mungkin sanggup. maka tak ada gunanya bertanya serta berandai andai tentang kemuliaan atau kegilaan. para koruptor adalah jenis manusia hebat dan mereka tidak langka, berkembang biak dengan pesat di mana mana. serupa serangga. betapa kacaunya ekosistem jika serangga sampai punah. seperti halnya seorang nabi, seorang teroris, seorang atheis, seorang artis, seekor ikan terbang, seekor babi, segenap mahluk penghuni bumi, tak ada yang punya kuasa memilih sendiri namanya sebelum dilahirkan. sudah kukatakan berulang kali tentang ini. tak ada yang lebih pantas dijunjung dan dibela selain hak asasi. aku tersenyum getir, harus berapa lama lagi aku mengingatkan diri sendiri, segalanya berlaku dua arah. dimengerti dan mengerti. semua hanya berkehendak melanjutkan hidup, sebagian dengan pemahaman, sebagian dengan penolakan, sebagian dengan pengingkaran, sebagian perdebatan, sebagian persetujuan, terlalu banyak dan beragam bagian untuk disebutkan. tiba tiba aku bosan dengan setiap bagian kehidupan. alangkah menakjubkan sebuah kebosanan. seharusnya aku malu mengatakan bangga pada diriku, kebosanan memberiku keajaiban dan keberanian. untuk merasa bosan. kau boleh tidak percaya, aku sedang menulis surat seperti seorang pahlawan perempuan. sekumpulan surat yang kunamai habis bosan terbitlah kerinduan*.