Selasa, 22 Oktober 2013

*

di lubuk hatiku yang terdalam banyak rahasia berenang, bebas dan cantik. meliuk lincah, berkilau dengan cahayanya sendiri. tentu bukan rahasia bahwa setiap manusia memiliki lubuk hati terdalamnya masing masing. tidak penting dan akan panjang jika kukatakan betapa tidak orisinilnya kenyataan. aku hanya ingin tersenyum dengan tulus dan luas untuk menyinari ruang, semoga sinarnya sampai di lubuk hatimu yang terdalam. persis kau tersenyum. kutuliskan kalimat kalimat pembuka demi kesopanan. untukmu, aku ingin tidak bercela. meskipun tak tertahan rasanya mencari alasan demi kebenaran. tapi ini sudah kelewatan, kepanjangan. sebelum menjadi kemunafikan. aku ingin bermesraan denganmu di hotel macan. akhirnya kukatakan.
aku tertawa supaya kau tertular tawa. ya, kau benar. alangkah brengseknya hidup, sedap dan dahaga. tidak ada hantu pribumi atau asing yang akan mengganggu kencan sepasang manusia di kuburan cina. macan macan penjaga nisan bergeming. tidak mengaum, tidak menerkam, tidak berpaling, tidak mengalihkan pandangan karena muak surga murah meriah mudah dibangun di mana saja. kemungkinan gatal gatal, pegal dan masuk angin sama sekali tidak berarti, dibandingkan sebuah kenangan. bukan pahit atau manis. cuma sesaat menuliskan sesuatu yang sungguh sungguh hidup. gerak dan suara hangat di tengah kematian. impian kampungan. aku mestinya lebih awal menduga, impian kampungan sangat berkhasiat menyehatkan jiwa. setara kasih sayang orang tua* .