Selasa, 29 Oktober 2013

*

sudah berapa lama kau berdiri.
lama sekali. bisa kaubaca kapan tepatnya. tersemat di dadaku.
wah, tentu kau telah melihat dan tahu tentang banyak hal.
ehmm, yah begitulah.
semut semut merambati mereka berdua, empat ekor kambing mendekat. salah satunya buang air kecil di antara keduanya.  pohon kamboja menjatuhkan beberapa helai kembangnya untuk mereka, masing masing mendapat satu kembang, yang lainnya berserakan di tanah sekitar. tak ada yang ganjil atau istimewa pada sepetak tanah makam. kecuali obrolan dua batang nisan. seandainya ada arwah bertelinga, tidak juga akan sempat mendengar. konon, para arwah di kuburan selalu terlalu sibuk menjawab pertanyaan. hanya batu batu nisan yang mempunyai waktu luang untuk saling mengenal dan berbasa basi dengan teman sebelah, lagi pula mereka toh tak dapat ke mana mana*