Rabu, 02 Oktober 2013

*

aku ingin memandang diriku sendiri, mata menjawabku. cuma sebelah, satunya diam menunggu. aku merenung. ini halusinasi paling sinting yang pernah kualami. sepasang mataku ingin membebaskan diri. sebenarnya wajar, bisa kubayangkan alangkah bosan terikat pada sepasang lubang. tapi, apa kata orang kalau kubiarkan mataku meninggalkan wajahku. sebuah wajah tanpa sepasang mata, buruk dan menjijikkan. sepasang lubang menganga, apapun warnanya pasti menakutkan semua yang melihat. tidak bisa, kukatakan dengan tegas. sepasang mataku kecewa, menyemburkan air mata. menggelembung keputusasaan. lihat malam ini cantik, aku membujuknya, mengangkat kepalaku ke arah langit. percuma kulepaskan kalian dari wajahku, paling paling kalian segera jatuh ke tanah sesaat setelah lepas dari tanganku. kotor dan tidak berharga, tidak melihat apa apa.
oh, jangan khawatir. kami tahu dan siap menanggung semua. mataku belum menyerah. kalian akan remuk terinjak, aku tak mau kalah. kau dapat menjaga supaya kami tetap utuh dan bersih, mata menemukan sanggahan mengharukan.
tolol, mata tak berotak. tanpa melihat aku tak bisa apa apa.
kau hanya memikirkan dirimu sendiri.
kalian juga sama.
mataku terdiam, terantuk sebuah kalimat tuhan, kucintai kau serupa biji mataku sendiri. beberapa detik yang akan datang kami menangis bersama*