Senin, 21 Oktober 2013

*

kesalahan kucing adalah tidak pernah nonton televisi. bangsa kucing tidak pernah melihat dengan mata kepalanya sendiri, betapa kelezatan mie instan bisa membuat seluruh keluarga manusia semakin utuh, saling memeluk erat, tertawa ceria, bersama dan bahagia. kesalahan kucing sangat fatal akibatnya bagi keluarga manusia penyayang kucing. merepotkan sekali mesti menyediakan ikan segar setiap hari, tidak praktis, tidak ekonomis, tidak romantis. pasar selalu gaduh dan sesak. mesti rela berdesakan pada saat lebih awal untuk mendapatkan ikan segar. masih ditambah dengan aroma tidak sedap. lagi pula penjual ikan segar kebanyakan berwajah kurang bagus, bersuara dan beraksen buruk, galak, kasar dan selalu mematok harga terlalu mahal. sayangnya, tak seekorpun kucing peliharaan mau mengerti semua pengorbanan yang harus ditempuh untuk memberi mereka makan. kucing tahunya mengeong sambil menggosokkan badannya ke kaki manusia penyayang binatang. saat manusia yang menyayanginya baru datang dari membeli ikan, semakin keras suara ngeongnya, semakin cepat putaran tubuhnya, manusia memahami isyarat lapar si kucing. sebelum merebus mie instan untuk dirinya dan seluruh keluarga, manusia lebih dulu menghidangkan santapan untuk kucing. kucing makan dengan lahap, mencuci mulut dan kaki depannya setelah kenyang. tak lama kemudian, kucing tertidur pulas. tak terusik sama sekali oleh berisiknya tawa sekeluarga manusia yang baru saja menyantap mie instan. kebersamaan dalam kebahagiaan, panjang umur dan sentosa, bukan kebutuhan kucing, dalam mimpipun kucing tak butuh. kesalahan manusia adalah menyayangi kucing. alangkah baiknya televisi, keberadaannya meringankan beban kesalahan manusia. adakah yang lebih praktis, ekonomis dan romantis, ketimbang mie instan. sia sia biaya sedemikian besar untuk enam puluh detik tayangan iklan menjadi kesalahan bagian pemasaran. sebagian besar manusia penonton televisi pasti tahu keunggulan manfaat mie instan, bukan karena iklan, tapi dari pengalaman. tak kenal maka tak sayang adalah ungkapan tepat untuk semua. untuk mie instan dan ikan segar. tepat, berlaku juga bagi yang menyesatkan. untuk obat terlarang, untuk iblis dan bidadari, tak ada perkecualian untuk segala macam dan jenis*