Minggu, 27 Oktober 2013

*

gelap menelan ruang bulat bulat. tanpa tersedak. bersama kursi, meja, pintu, jendela, semua buku, setiao lembar kertas, juga lampu dan tubuh. bisu sekaligus rakus. seluruh kota mungkin sanggup mengenyangkan sebuah malam yang tidak bersinar. serupa kesempurnaan yang kerap dibicarakan gambar gambar. dan ternyata tidak menyesakkan. tidak sama dengan yang semula dikhawatirkan. tidak menghentikan yang berdetak, tidak membangunkan yang terlelap. kehidupankah yang bertanya, atau setiap suara hanya ingin ada. tidak bertepi. adakah yang lebih abadi. keraguan menari nari. membagikan kehangatan dan petunjuk tidak berguna tentang letak dan jarak. kita dekat. kita lekat. kita hangat. lidah lidah api melonjak lonjak merayakan perhatian. gerimis pertama mengantarkan bau tanah, penuh hasrat untuk dikenang. namaku kerinduan, gema suaranya memeluk ruang. buta, atau tidak ada terang menemukan jalan*