Minggu, 16 Juni 2013

visi

hujan sebenarnya ingin memayungi kepala setiap manusia. dengan payung paling indah yang berjatuhan dari surga. sebenarnya tak ada jaminan surga sungguh ada. tapi, senang sekali mempercayai bahwa langit hanyalah tabir yang menyembunyikan sesuatu yang mampu memenuhi seluruh hasratmu. payung hujan tidak muncul utuh dan serempak, tapi berderai satu demi satu setiap serpihnya. bukan tercabik. mudah sekali dimengerti, payung dari surga tentu berbeda dengan payung yang biasa ada di dunia. payung buatan surga penuh keajaiban. lentur, lembut, transparan, bergerak gerak, mirip ubur ubur. dengan banyak kelebihan, salah satunya bisa diuraikan dan kembali utuh dengan mudah. rinai hujan, butir butir bening berjatuhan di atas kepala dan segala yang tidak keberatan menjadi basah adalah molekul payung surga yang terurai. supaya lebih manis dan sejuk menyentuh kepala. supaya lebih mesra mendera. yang mengirimkan payung surga tentu telah belajar mengenal watak dunia dan manusia. mereka tidak menyukai penghalang. payung utuh dan padat bikinan manusia pasti segera dicampakkan manusia penyayang hujan. semakin muda usia, cenderung semakin sayang kepada hujan, semakin tak peduli untuk melindungi diri dari gigil dan demam. jika surga betul betul ada, penghuninya tentu sangat peduli kepada yang lain. begitulah yang diajarkan orang tua kepada anak anak, penghuni surga pasti baik hati dan penolong semua mahluk. tidak sulit dimengerti jika penghuni surga mencari akal untuk memayungi mereka yang tidak peduli untuk memayungi diri sendiri. mereka yang tidak sudi memakai payung buatan dunia, untuk mereka surga membuat payung ajaib yang disebut hujan. yang takut basah bisa melindungi diri sendiri dengan payung buatan manusia. yang tidak takut basah akan dibuatkan payung ajaib dari surga. hujan adalah payung kiriman surga yang sedang menyamar, bisa jadi penjelasan yang disa diterima akal sehat, kenapa seorang manusia yang disebut kanak kanak atau tidak waras terlentang menyambut hujan di lapangan yang sebentar lagi tenggelam. manusia yang tidak takut basah dengan sendirinya tidak cemas akan kebanjiran. tidak ada halangan bagi payung ajaib dari surga untuk menjadi kapal pada saat dibutuhkan*