Minggu, 02 Juni 2013

nisbah

aku ingin pergi. padahal tidak di sini. kepergian merindukan tujuan atau ketidak tahuan. aku bersaksi aku sangsi kepada hitam atau putih. kepalaku menumbuhkan setiap helai mestinya dengan sungguh hati. aku sungguh sungguh menyaksikan kedua kutub bumi bersamaan memeluk sunyi. seperti sepakat, seperti tidak belawanan arah, seperti tidak berjauhan, seperti saling mengerti. bersama sama memegangi satu sumbu lingkaran empat dimensi.
itulah gunanya memandangi bola dunia selama bertahun tahun. kelas senyap. teman teman berpencar pulang, dinding sekolah berganti warna. belum juga semua letak dan arah kuhapal.
sulit sekali percaya, bahwa aku membenci diriku sendiri. lebih sulit percaya kalau segala yang kubenci pasti diriku sendiri. seperti rasa kantuk saat mendengarkan kotbah.
sangat sulit menyayangi yang lebih rendah. aku tidak percaya hanya air yang bisa. hingga tak kujumpai satu kalipun penurun lembah, sementara pendaki gunung tak terhitung jumlahnya.
sulit sekali mengakui, aku takut diuji, cuma berani mencintai*