Sabtu, 29 Juni 2013

pelabuhan

seekor unggas mengapung dekat muara. menggelembung, tersangkut di bebatuan pada tepi dermaga. udara hangat menyentuhku. bau harum kehidupan menguap dari tubuh unggas, kubasahi bibirku. tawar tanpa sentuhan laut. detik demi detik, kata demi kata, langkah demi langkah, aku tenggelam dalam gelombang. matahari sepertinya tak sabar menanti saatnya menceburkan diri, berenang, membangunkan unggas dari tidur panjang. batu batu di tepi dermaga mungkin bersedia kehilangan tambatan. apakah artinya mati, kudengar nyanyian pasir dan air. hitam dan berbuih, seketika aku merindukan segelas kopi dan percakapan menjelang pagi*