Jumat, 14 Juni 2013

riak

beberapa kabel semrawut di dekatku. mereka, kabel kabel itu mengantarkan kepada kejauhan dan ketarasingan. aku tidak mungkin masuk ke dalamnya. tapi kabel kabel membawa segala yang kutumpahkan ke tempat tempat yang tak kukenal. tidak ada kerja, tidak ada upah. kabel kabel saling silang dengan sesamanya. adakah yang bernama tuhan di dalamnya. maha besar tidak berarti jika tidak pula maha kecil. ganjil. pernahkah aku memikirkan kata katamu, kata kata tuhan, kata kata mereka, kata kata meja, kata kata batu bata yang terkurung di balik dinding. terpujilah yang terpuji. pahlawan tanpa tanda jasa mestinya tidak mendengar suara suara yang ditujukan kepadanya. jika tidak demikian, yang berjasa adalah suara suara, bukan pahlawannya. aku berkata cinta. cinta. cinta. seribu tahun hanya satu hembusan. kabel dan jarum jam tidak ingin menaklukan kebingungan tangan tangan yang menaruh mereka pada tempatnya. aku bersujud tanpa menekuk lutut di hadapan kuil yang sedang asyik membakar diri. aku setuju dengan kabel dan jarum jam tentang sebutan kebun binatang. salah kaprah. kebun adalah tempat tumbuh. kebun bunga. kebun mangga. tidak ada penanam binatang. mereka beranak atau bertelur sebelum terkubur. menanam adalah mengubur dengan tujuan menumbuhkan. melahirkan dan menetaskan telur adalah menumbuhkan penghuni kubur. darahku menganggur. mabuk dan simpang siur. darahku meng anggur. satu spasi saja cukup memberi pengertian atau alasan mengesankan. kuharap tak ada yang meragukan ketulusan benda benda mati. yang merasa hidup sangat membutuhkan pengabdian yang mati. hidup untuk menciptakan dan mengendalikan benda benda mati. dan tidak menyebut pengecut kepada diri sendiri. aku berkata cinta. cinta. cinta. sejuta jalan hanya satu langkah. yang berkata dusta mestinya mengetahui kebenaran yang sembunyi di balik suara atau kata. yang berkata tak tahu sudah pasti mengetahui yang tidak diketahui. kurang apalagi. kabel kabel tekun membaca, jarum jam tak letih berpindah. dari titik ke titik. mengganti yang lalu menjadi kemudian, kemudian menjadi kemungkinan, kemungkinan menjadi lingkaran. serupa wajah wajah, sumber cahaya, batang pohon dan gelombang pada permukaan segala cairan. beberapa abad silam aku hampir ingat pernah tenggelam*