Rabu, 19 Desember 2012

tanda mata

Tembok dan dinding berjuang setiap saat. Mempertemukan dan memisahkan. Menyatukan dan menceraikan. Menjauhkan dan mendekatkan. Aku tidak melakukan apapun, tidak membangun atau meruntuhkan semua tembok dan dinding di luar atau di dalam, di seluruh penjuru.
Tembok dan dinding tumbuh liar serupa perdu di musim hujan. Aku, kau dan mereka menggambar sayap pada setiap butir batu, wajah dan belalai pada wajah batu. Buku buku memberi nama kupu kupu untuk setiap batu yang melintasi tembok dan dinding tanpa sengaja. Memperdengarkan suara tawa, atau celotehan yang bergema gema. Dalam ruang tak beraturan yang lebih pantas disebut gua atau lubang. Yang tidak memerangkap atau mengubur udara*