Sabtu, 22 Desember 2012

just 4 you

Kuciumi aroma rahimku pada rambutmu. Yang kubiarkan tumbuh lambat dengan tidak memangkasnya barang selembar sejak hari kelahiranmu. Kau selalu tampan, ketika tertawa, cuek atau mewek, selalu tampan dan bercahaya. Aku sengaja bertanya kepadamu yang tak paham, hanya kepadamu. Hanya kepadamu yang tak paham. Mungkinkah. Rahim ibuku seharum rambutmu, lembut dan halus, tidak pernah menutupi matahari yang terbit dan tenggelam di puncak kepalamu pada tengah malam, saat kaukudekap erat*