Jumat, 28 Desember 2012

cabang

Lihatlah malam yang sama datang berkali kali di jendela pagi. Membuka bibirnya, membangun kata kata untuk daun daun telinga.
Lihatlah pohon pohon masih tegak tersenyum, menyerahkan daun daunnya kepada daging dan batu.
Bintang bintang menunduk, melihatku. Menggaruk liang dalam kepala bertanduk rusa. Cabang cabangnya berpencar, menemukan kabar tentang pita pita berwarna pudar.
Kusimpulkan pada pinggang kapal. Melesat terbang. Melukis angkasa dengan bulu bulu domba.
Anak anak bersorak setiap malam datang mengantar bisikan, selamat jalan. Kepada lambaian semua daun yang belum gugur. Angin sabar menunggu*