Rabu, 19 Desember 2012

erhmm

Seandainya tak ada manusia menemukan celana, alangkah damainya dunia. Tak ada kelamin yang memalukan atau mempermalukan manusia. Kau yang mengerti betapa putus asanya aku pada dunia. Dan semua manusia di seluruh dunia berlomba lomba menutup kelaminnya, atau memburu tempat tempat terpencil eksotik  yang dihuni manusia manusia primitif untuk mengajari eksistensi penutup alat kelamin.
Negara memilah milah penduduknya berdasarkan model, ukuran dan warna celana yang dikenakannya. Celana pantai adalah celana pendek, biasanya bermotif dan berwarna cerah yang dikenakan manusia ketika sedang liburan atau bersantai.
Lantas kenapa aku merisaukan keberadaan celana dalam kehidupan manusia.
Hmm, itu cuma siasat untuk mengalihkan perhatian. Demi kesopanan.
Aku, salah satu dari sebagian manusia pemuja keindahan, tubuh. Celana menutupi alat vital keindahan, sangat fatal. Meskipun sama sekali tak menghalangi apapun. Penutup lampu tak menghalangi serangga terbang berputar putar dekat sumber cahaya. Begitulah cara peradaban menyikapi naluri manusia, mengerjakan segala yang sia sia, yang disebut berguna, misalnya celana*