Minggu, 16 Desember 2012

serba salah

Baru hari ini aku tahu hanzel dan gretel ternyata menyimpan dendam kepada kaum penyihir yang pernah membuat mereka nyaris mati pada masa kecil. Mereka membuat filmnya dengan canggih. Aku bertanya kepada diriku sendiri, apakah hanzel dan gretel tidak sedikitpun merasa berhutang budi kepada roti. Mereka terus saja memakannya hingga tumbuh dewasa dan kuat untuk membasmi kaum penyihir. Syukurlah dunia tak pernah kehabisan roti. Haruskah aku menyesal karena telah menyalakan televisi. Aku hanya ingin melihat untuk membuktikan ketidak benaran menyempurnakan kemanusiaan, begitu seharusnya aku membela diri.
Dengarlah. Dengarlah. Aku tak putus putusnya meracau supaya tidak terlihat bodoh dengan terus terusan menyatakan mencintaimu. Memenuhi benakku dengan segala macam tetek bengek untuk mengalihkan rindu.
Yang paling menyedihkan pada akhirnya kuakui semua kepura puraanku supaya aku nampak kesatria yang rela menanggung apa saja, predikat tidak pengecut dan berakal sehat.
Oh, cinta....aku tertawa*