Minggu, 04 Mei 2014

pepesan kosong

manusia tanpa cita cita. tamatlah dunia. itu juga cita cita. membunuh penjahat juga cita cita. para penjahat selalu lebih gentar pada kematian. alangkah jahatnya manusia tanpa cita cita. dia bermuka dua. demi menjadikan dirinya penganut kebaikan, dia lantang berseru, mendekati maut tanpa menunduk, seolah tak takut. kematian bukan hukuman. kematian adalah kepastian. bercita cita atau tanpa cita cita, pasti tamat kisahnya di tangan maut. cita citanya terbakar atau terkubur. manusia tanpa cita cita takabur sebelum kabur dari dunia yang mengelus dada.
bertobatlah, sebuah kata tak lelah mondar mandir pada sebuah papan berwarna gelap. bertobatlah, tersusun dari titik titik merah menyala. bertobatlah, tertulis di setiap pintu kota. serupa angka penghitung waktu di bawah lampu di simpang jalan. merah kuning hijau menyala bergantian. waktu jalan. waktu menyeberang. waktu diam.
manusia tanpa cita cita mestinya tidak sekolah. tidak membaca majalah. tidak mendesah. semua kata benda dan kata kerja berakhiran ah sengaja dipilih supaya kalimatnya merdu berima. kata kata, pasti bercita cita terbaca dan terdengar indah. manusia tanpa cita cita berlindung kepada kata kata. tamatlah dunia.
manusia tanpa cita cita gagal meraih cita citanya. menamatkan dunia. memangnya siapa dia. aku ingin menghiburnya, mengatakan segalanya baik baik saja. selalu ada jalan keluar. rajinlah belajar, bukalah mata, luaskan cakrawala. dunia tak selebar daun pisang, pun daun pisang tak selebar dunia. masih berlimpah udang dan ikan tongkol di lautan. masih penuh ikan mas di kolam. setiap manusia masih punya banyak kesempatan mengisi pepesan kosong*