Selasa, 20 Mei 2014

*

hari ini kita bicara tentang idealisme. tidak rumit, tidak mengejutkan. seperti yang telah diketahui dari dulu. idealisme tak ternilai nilainya. memilih mengikuti kata hati terbukti pahit. pahit yang meredakan sakit. nilai seorang murid idealis paling rendah seangkatan. tapi, buat yang mengerti betapa sakitnya membohongi diri sendiri, hari ini murid idealis tersebut adalah satu satunya murid yang pantas dinyatakan lulus ujian. semua ujian, tertulis dan ridak tertulis. ah, sudahlah. senyumnya memang manis, paling manis. alangkah ringan memikirkan masih ada harapan, seorang murid idealis yang mempunyai senyum paling manis ada di sini. nyata, dekat, sedang menikmati roti bakar isi coklat*