Jumat, 16 Mei 2014

kebijakan

arak berjasa, membuat segala kemuakan lebih semarak. kerongkongan yang terbakar, serasa menelan hutan sekaligus perapian. semua umpatan menyusut, takut hangus. semua keraguan gosong, keyakinan menguap.dipeluk asap. tak ada yang lebih tidak bersalah dari seorang pemabuk yang selalu menyimpan sebotol besar cadangan arak. botol bekas air mineral. bukan untuk mengelabui pengamat, memang begitu biasanya arak oplosan dikemas. tak ada makna tersirat. semua jelas. seperti siang, seperti alamat kantor pemerintahan. lucu, apa sih yang tidak lucu. hari hari penuh tawa, suara sendawa dan sedakan dari kerongkongan yang merayakan hari kemerdekaan dengan berperang. melawan apa. hmm, arak juga bikin seseorang mirip tuhan, tidak menjawab pertanyaan.
sinis amat.
tak usah cemas. ini tahun dua ribu empat belas. pasti masih membosankan.
carilah selingan.
selingkuhan ringan.
mungkin petualangan.
semua butuh uang.
arak saja, jernih, arak menulis uang butuh orang*