Selasa, 13 Mei 2014

doa cinta

telah kumohon dalam setiap doaku, seorang kekasih yang baik, sabar, pintar, taat, cekatan, penuh semangat, tak pernah putus asa, tak pernah lelah dan tak bosan membuatku tertawa riang atau menangis bahagia.
kemudian kau ada. mewarnai hari hariku, memenuhi hatiku. lebih dari yang dulu selalu kumohon dalam doa doaku. seorang kekasih yang selain baik, sabar, pintar, taat, cekatan, penuh semangat, sekaligus juga pemarah, bebal, keras kapala, pemalas, dan tak pernah mau bersusah payah menyenangkan hatiku. kau sering membuatku murung dan menangis pilu. kau tak sudi menguatkan pada saat aku sungguh sungguh rapuh, tak bersedia meluangkan waktu untuk membesarkan hatiku. membuatku sangat putus asa dan merasa sia sia. percuma berdoa, tak akan mengubah apa apa.
saat sedang sangat letih dan kecewa, kutanyakan padamu, pernahkah kau menyertakan aku dalam doamu. aku tak berharap jawabanmu akan menghiburku..
ya, katamu acuh tak acuh.
apa yang kauminta untukku.
bukan untukmu, untukku. katamu masih acuh tak acuh, aku jadi sangat ingin membanting piring.
apa yang kauminta. kupaksakan diri bertanya lagi, bersiap patah hati.
bisa mencintai apa adanya, mencintai apa adanya, tak ingin lebih. kaukatakan seperti biasanya, acuh tak acuh. entah kau sungguh sungguh atau pura pura tak peduli air mataku jatuh.

saat belum usai kutuliskan ini, kau datang, dengan gusar menungguku berdiri dan meninnggalkan meja komputer untukmu..
sebentar, ini tentangmu, kukatakan dengan sungguh sungguh.
hahh, sudahlah, kalau tulisanmu untuk memuji muji aku, seumur hidup juga tak bakal rampung. kau berkata dengan angkuh, selalu acuh tak acuh. aku diam, percuma berdebat dengan kekasih arogan pemberian tuhan*