Selasa, 06 Mei 2014

dosa dan dora

setelah tersimpan berhari hari. kini dia tak bisa menahan diri. harus keluar, di atas sadar mungkin tak semua hangus terbakar. dunia masih perlu kehancuran. banyak kehancuran. lebih banyak kehancuran.
siapa tidak berdosa lemparkan batu pertama, kalimat yang dikatakan seorang nabi untuk menyelamatkan hidup seorang perempuan pezina berabad abad silam. membubarkan kerumanan manusia penuh dendam dan amarah haus darah. dosa, yang mengikuti kerumunan manusia tidak merasa harus mencatat hutang nyawa seorang perempuan pezina padanya.
berabad abad kemudian, bilamana nabi yang sama sudi turun kembali ke bumi, mungkinkah sang nabi akan mengulang kalimat, siapa tidak berdosa lemparkan batu pertama, untuk menyelamatkan hidup seorang atau sekumpulan lelaki yang berzina bukan dengan perempuan pezina, tapi dengan anak anak. berzina dengan manusia manusia kecil yang konon tidak atau belum berdosa.
siapa yang berkata dunia butuh kehancuran demi kesempurnaan, mestinya hati hati bicara. dunia yang mana. ah, dia cuma manusia, bukan siapa siapa, tidak bisa apa apa. bahkan menanggung akibat dari perkataannya sendiri saja tidak sanggup. dia cuma manusia. sewajarnya kalau berharap kepada yang konon maha kuasa untuk menjawab semua tanya, membereskan semua masalah.
bukan masalah bila tidak dijadikan masalah, kalimat andalan, cuma manusia dapat mengatakannya saat kepalanya serasa pecah.
sang pencipta adalah sang pencipta, tidak pantas ditanyai, apalagi pertanyaan dungu, kenapa menciptakan ini. kenapa menjadikan itu. segalanya telah dirancang demi kebaikan alam semesta. kekacauan, kehancuran, segala derita dan bencana, sepenuhnya tanggung jawab mahluk mahluk ciptaan yang lemah dan mudah terjerumus ke dalam dosa.
dosa, saat dikatakan sendirian terdengar macam nama manusia. ada seorang tokoh cerita anak anak yang bernama mirip, dora. seorang anak perempuan lincah, periang, baik hati, penolong, gemar bertualang bersama ransel ajaib, peta dan sahabatnya, seekor kera. dosa hanya mirip dora, bukan dora. sepanjang ingatan dunia, belum pernah ditemukan seorang manusia anak anak atau dewasa bernama dosa. entah kenapa. oh, mungkin supaya tak ada yang merasa dituduh penyebab kehancuran, derita dan bencana yang menimpa dunia berserta segenap penghuninya.
apakah terasa lebih ringan setelah menumpahkan, atau memuntahkan entah apa namanya ke dalam tulisan. bukan masalah bila tidak dijadikan masalah. dunia selalu mendapatkan segala yang dibutuhkannya. daftar nama korban, identitas dan daftar nama pelaku juga tersedia, pasal pasal yang mengatur hukuman yang pantas beserta tata cara mengusut perkara hingga tuntas. apa kurangnya, semua sudah tersedia, dapat diakses dengan mudah oleh siapa saja yang berkepentingan dan mau ambil bagian untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik dan utuh, demi meraih masa depan cerah..
siapapun yang pernah dan masih berkata, dunia butuh kehancuran, dia layak dikubur hidup hidup, kalau perlu dibenamkan ke dalam kawah gunung berapi yang sedang batuk*