Kamis, 09 Mei 2013

paradigma

aku tak tahu cara menggambar dan memberi warna cahaya. aku bukan pelukis, apalagi pelukis berbakat yang dengan baik menggembar dan memberi warna cahaya. ketidakmampuanku mengantarku menemukan ketidaksempurnaan pada setiap gambar dan lukisan. memang terlihat seperti cahaya, tapi sama sekali tidak terasa serupa cahaya. tidak menyilaukan, tidak menghangatkan. semua gambar dan warna cahaya cuma geresan dan susunan warna yang mencoba melukiskan cahaya, cuma mirip cahaya, tidak pernah menjadi cahaya.
aku ingat semasa kanak kanak pernah kurasa puas menggambar cahaya matahari, yang kuingat hanya berupa batang batang lidi berwarna kuning, berpusat pada lingkaran kuning, merekah ke semua arah. aku ingat pernah tersipu malu saat ibu guru taman kanak kanakku berkata, bagus, untuk gambar matahariku yang tersenyum.
sekarang aku bimbang, haruskah kuteladani kebohongan guru taman kanak kanakku. ketika seorang malaikat kecil menunjukkan selembar lukisan matahari terbit*