Selasa, 05 Maret 2013

windy

Dunia hanya mengenal tidak lebih dari sepuluh musim. Aku punya lebih dari seribu musim. Kau pernah mengunjungiku pada musim bunga, musim bulan, musim jamur, musim balon, musim layang layang. Tapi kau masih mengejekku dan berkata aku mengada ada. Yang kubilang musim bukanlah musim. Itu hanya bisa bisanya aku dalam upaya menarik perhatianmu. Kau mestinya tahu di antara seribu musim lebih yang kupunyai pasti ada satu musim tidak peduli. Di duniaku ada musim tidak peduli, itulah yang tengah berlangsung setiap waktu kau mulai kesal pada bualanku. Musim tidak peduli seindah musim mencintai, seindah musim semi atau musim gugur, atau musim apapun yang paling kaugemari.
Aku bermain main dan membahagiakan diriku sendiri waktu kau tidak sedang bermain denganku untuk membuatku bahagia. Pada musim mencintai yang bisa datang seribu kali atau lebih dalam sehari, aku mencintaimu ketika kau sama sekali tidak merasa kucintai.
Oh, aku juga punya musim kebenaran. Pada musim kebenaran tidak ada yang lain selain kebenaran di duniaku. Jika kau mengunjungiku pada musim kebenaran, sudah pasti kau menjadi kebenaran seperti juga segala hal di duniaku pada musim itu.
Mungkin kini kau bisa mengacuhkanku, mengejekku, mengataiku bahkan melempariku dengan batu kapan saja kaumau, tanpa perlu memikirkan sebab dan akibat apapun. Sesukamu. Seperti apa adanya kau.
Kapan saja, bagaimanapun juga, aku punya seribu musim, bahkan lebih di duniaku, sehingga kau bisa berkunjung atau beranjak sekehendak hatimu. Akan selalu ada musim yang pantas untuk segala yang kauberi.
Tapi, ada satu hal yang agak tidak wajar pada duniaku dan musim musimnya. Pada semua musim seolah olah musim mencintai tidak pernah benar benar pergi, selalu menyertai setiap saat. Tidak apa. Mungkin sebenarnya mencintai kurang tepat menjadi salah satu musim. Mencintai lebih mirip angin, selalu ada di setiap musim. Kadang kadang berhembus lembut mengantar kesejukan, sesekali bertiup kencang menumbangkan segala yang berdiri tegak.Kau tidak selalu mendengar atau merasakan angin. Gerak udara.
Aku tidak berharap kau melihatnya*