Rabu, 13 Maret 2013

terse

Singa singa dalam buku mengaum. Selapar jiwaku. Sejauh jiwaku. Dari tungkai zebra. Berlari lari, menyentuh jeruji demi jeruji yang berdiri. Sebotol kecap dan sebotol sambal ingin menulis. Menjadi bagian dari kisah kisah yang berserakan di kebun binatang. Sesempit jam dinding. Jiwaku. Jiwaku berbicara dengan punggung yang terhimpit tulang rusuk ikan paus. Pada abad abad yang sembunyi. Pada jerapah jerapah yang ingin mencium tanah.
Kau tentu tidak berpikir aku bisa mengerti lalu membiarkan aku duduk berteman kursi kursi kerdil. Kau tentu tidak berpikir aku akan menyerah dan minum makan bersama bangsa lilin. Laut tenggelam ke dalam garam. Serigala menjaga anak anaknya. Laut tenggelam.
Dengarlah sayang, laut tenggelam. Sedalam pelukan*