Rabu, 27 Maret 2013

thew



Kita di sana. Persis caramu melihat ke gerak bibirku, menyentuh punggungmu yang bergerak naik turun seirama kayuhan kakimu. Roda sepeda berlari kencang seakan takut kehilangan, kita dan sesuatu yang dinamai kebahagiaan oleh penghuni bumi. Kita cuma mengenal perjalanan. Dari pagi ke pagi, melewati bulan, bintang bintang dan matahari yang terpana memandang buah hati yang ranum dalam pelukanmu. Aku tak sadar bicara bahasa burung. Kau serindang pohon, mendengar dan memahamiku tanpa perlu membaca kamus. Tanah ramah dan murah hati terbentang, saling mengirim pesan di setiap putaran roda. Kita jangan pergi, jangan berteduh dari langit*