Senin, 15 April 2013

:)

kau memberiku bayi supaya aku mengerti kesenangan menyayangi seseorang yang tidak peduli. seseorang yang sangat kecil, tidak berdaya, tidak berharap, tidak berjanji, bahkan mungkin tidak mengenal dirinya sendiri. ia hanya percaya aku selalu menyayangi, mau mengerjakan apa saja untuk membuatnya gembira. dan tawanya lebih hangat dan manis dari pada bunga tulip. semuanya untukku, cuma cuma dan ia tak pernah merasa telah memberikan seluruh dunia. ketika ia tumbuh semakin besar, menjadi manusia dewasa, ia tak akan mengingat semua yang telah dikerjakannya untuk membuatku menjadi manusia yang sanggup menghabiskan semua kembang gula di dunia, tanpa cemas menjadi penderita diabetes, gendut atau sakit gigi. ahh, ada lagi, kau memberiku seorang bayi untuk mengajariku mengabaikan basa basi. ia menunjukkan padaku bahwa kata maaf dan terima kasih sama sekali tidak berarti. tawa dan air mata telah mengatakan segalanya dengan sempurna*