Jumat, 29 Agustus 2014

lonceng angin

yang patut dibenci adalah rasa. karena dia sok kuasa. rasa sedih, rasa senang, berlagak sanggup mengubah dunia. dunia siapa. siapa hayo. ngaku. bukan aku. aku cuma kutu buku. kutunya buku. apakah ada kutu membaca buku. tak ada yang tahu. buku buku juga tak tahu apakah dia dibaca kutu. kenapa harus tahu. kotak putih, halus, lembut. tahu. aku tahu. mentah dan basah, murah meriah, sehat dan merakyat. siapa tak tahu rasa tahu, pantas dituduh terlalu. terlalu ragu, terlalu malu, terlalu bermutu untuk menikmati tahu. kurasa begitu. kurasa begitu. begitu berkuasa begitu berpuasa begitu bermuara.
ingatkah kau waktu itu segalanya masih sederhana. sebelum gerhana. sebelum senandung nanananana. sebelum mengendalikan jalan. sebelum hujan payung, setelah setengah menelan, segalanya terbelah. berlarian mencari celah.
jangan mulai menuliskan kata kata rumit, basi. pernahkah kaubayangkan kita duduk bersama, mengobrol lama, hingga akhirnya tiada. akhirnya tiada. bukan tiada akhir.
jam berapa. jamilah kurang semok.
es krim bahasa planetnya gelato.
ngono yo ngono ning ojo ngono.
ga pantas, kebagusan.
berhenti nggosip, atau mau dikutuk jadi hansip.
macam ikan teri, mati gantung diri di ranting sirih.
menyerahlah, seperti arak, tak sanggup bikin mabuk perempuan kecil penyayang binatang.
tak ada perempuan secantik pohon.
ibarat orang dungu bertukar ilmu.
suatu hari di bukit yang teduh, kita bermain main. memetik jamur di sela rumput, merah berbintik putih. kenapa tak ada kucing atau anjing berbulu merah. kenapa tikus tikus berderit. kenapa namanya kue semprit. pritt. ingatkah kau jurit malam, berkalung peluit, mendaki bukit, jika bertemu bahaya tiup pekuit. pritt, persis tukang parkir. lantas tertawa, berkelakar, apa artinya nalar. berpelukan hanya dan hanya jika menggunakan tangan dengan benar.
batu bukan gedung, tak bakal runtuh. setetes air bukan laut, tak pernah surut.
siapakah kau, yang berkata tanpa kata, melihat tanpa mata, beserta semua tanpa yang selalu kubawa di tiap langkah. baiklah, akan kukatakan, aku senang. hidup itu indah, sebelum mati. setelah mati, apa lagi*