Kamis, 21 Agustus 2014

*

setiap hari full musik. macam diskotik. bising. enaknya kita harus berbisik supaya dapat saling mendengar. bicara berdekatan lebih romantis. seringkali aku iseng iseng menyusun daftar lagu yang kudengar dalam satu jam. mengagumkan, sangat mengagumkan. bahwa aku bertahan dan masih percaya bahwa setiap lagu layak dan harus kudengar. kusangka aku manusia paling tabah sedunia, dan prasangka seringkali salah. sebenarnya, aku ikut berdendang, tertawa mendengar syair syair luar biasa. siapa dulu penciptanya. bukan lagu, tapi orangnya, pencipta lagunya, penyanyinya, penggemar dan tentu saja pendengarnya. sukarela atau terpaksa, yang memilih dan yang tak punya pilihan, tempat dan waktu, semuanya seolah sedang mengejekku, mana puisimu. aku cuma bisa malu, geram, rindu, tak sanggup menulis segala yang kau pamerkan. semua yang selalu mengejekku, mana puisimu. tak akan kutunjukkan, keraguanku, kerisauanku, ketidaksabaranku, pada kehidupan, ternyata aku sangat menjemukan. bahkan dengan lagu lagu kampungan saja kalah semarak, kalah meriah. puisi macam apa, bila tak sanggup merangkum kehidupan, tak lebih menggoda dibanding joget morena*