Sabtu, 09 Agustus 2014

antitesis

ibu, lama tak bicara denganmu. apa kau masih suka minum susu.
segelas air menjernihkan diri. menjadi kitab suci. namun darah tak pernah redup merahnya. dan kau menyangka amarah adalah tanda kau tidak sempurna. minumlah segala, nak. jangan resah. warna kencingmu tak akan pudar, selalu berkilau, keemasan atau keperakan. selama ginjalmu nornal.
ibu, tak akan lama kau tidak bicara. anakmu menguap lebar. menjadi air mendirih. sekarang kau hendak mandi atau menyeduh kopi. kudengar satu matamu berkedip. ketidaksempurnaan ganjil. sejumlah jari pada sebelah tangan atau kaki yang mesti bekerja sambil sembunyi.
ibu, di sekolah kami diajari tunjuk jari. mengangakat sebelah tangan, menunjukkan satu jari. untuk mengakui apa saja yang kami ketahui. tapi kami perlu menggerakkan ke dua tangan saat bertepuk tangan. untuk kebenaran atau kenyataan, setara dengan membandingkan sebuah sedotan dan teropong bintang*