Selasa, 05 Agustus 2014

*

di rumah lupa, kita berjumpa. kau menendang kepalaku. aku menggigit tumitmu. lantas kita sama sama terjatuh dalam kegembiraan tak berbentuk. saling cakar dan menggeram. mengoyak ingatan, menakut nakuti kenangan. di lantai beserakan, benang kusut, mobil mobilan, kereta api dan pesawat terbang mainan, bola kertas, bola plastik, bola basket, bola kaca, ah, ada pula bola dunia dan bola mata. di rumah lupa, anak anak kucing tak pernah kenal induknya. cakar dan taring kecil tak ingat pernah menyakiti siapa siapa. aku bersiap siap menerjangmu, telingamu lucu. ternyata gerakmu lebih cepat, tahu tahu sudah menindih tubuhku. ketika kau hampir kubalas, seorang anak manusia tiba tiba mengangkat kita berdua, memisahkan kita dengan tangannya, anak itu ingin diajak bermain gulat. di rumah lupa, manusia tak ingat dia berbeda dengan kita*