Selasa, 08 Juli 2014

dor

aku ngeri membaca tulisanku. ngeri atau takjub, tergantung jumlah kancing di bajuku. ternyata kepalaku macam bom rakitan yang belum menemukan korban. bunyinya menjengkelkan, kabel kabel semrawut, simpang siur, malang melintang, ada lampu kecil berkedip tanpa jeda, bikin pusing dan mual. itu yang kutahu, semua orang juga tahu. yang tidak kutahu siapa gerangan perakit bom berbentuk kepala manusia. bisakah iblis mencipta.
ada yang salah, kepala tidak berbunyi, yang terdengar menjengkelkan mestinya berasal dari luar kepala. selama korban belum ditemukan tidak ada kejahatan. apakah ledakan adalah kejahatan. tanyakan pada petasan.
nah, mungkin kepalaku cuma petasan, bukan bom. mainan anak anak nakal. patasan sengaja dinyalakan untuk mendengar ledakan. petasan, tidak serupa bom, petasan tidak perlu dijinakkan. tidak mengerikan, kadang kadang menakjubkan, tidak menakutkan. jauh sekali selisih korban bom dan petasan yang sama sama meledak. tujuan ledakannya juga sangat berbeda, ledakan bom tujuannya meneror, ledakan petasan untuk kemeriahan perayaan atau kejutan.
wah, berhasil. menghibur diri sendiri tidak sulit. bahkan tidak perlu menghidupkan televisi. bukan soal siapa pembuatnya, semua orang tahu, petasan dibuat untuk menyenangkan orang orang kecil pada hari hari besar*