Jumat, 04 Juli 2014

*

pikiran sebaiknya tidak kusut, tak ada cara untuk meluruskan pikiran. selembar kertas, seutas benang, atau aneka jenis benda yang bisa kusut, bila harus pasti bisa bisa lurus. tapi pikiran kusut, tak peduli harus, tak bisa lurus. tak ada harapan meluruskan kekusutan yang tak terlihat.
apa hubungan pernyataan di atas dengan sebuah truk besar yang terguling, melintang pada setengah bagian jalan,.muatannya bercecren. mungkin ada. pada kata terlihat dan tak terlihat.
pasti macet. truk besar seperti raksasa, sedang berbaring seenaknya pada seruas jalan. menghalangi semua perjalanan. seperti kekenyangan, truk besar muntah, muatannya berserakan. sangat banyak karung putih, mungkin berisi tepung, yang pasti berbentuk serbuk putih dan halus. beberapa orang sibuk mengangkuti karung putih ke tepi jalan, agar truk besar dapat dibereskan letaknya mesti lebih dulu dikosongkan.
setidaknya  pekerjaan melelahkan, perjalanan menghabiskan waktu. macet. macet.
berapa orang tidak peduli pada kekusutan peristiwa yang baru terjadi. tabrakan beruntun. kecelakaan sudah biasa. tak dapat dihindari, sudah terjadi. tapi kenapa kemacetannya separah ini. jam berapa tiba di tujuan nanti. dua buah mobil remuk di tepi jalan menunjukkan kejadiannya mengerikan.
tapi pikiran kusut itu bernyanyi, lagu yang dinyanyikan kiara, seekor singa betina
In a perfect world One we've never known
We would never need to face the world alone
They can have the world We'll create our own
I may not be brave or strong or smart
But somewhere in my secret heart
I know Love will find a way
Anywhere I go I'm home
If you are there beside me
Like dark turning into day
Somehow we'll come through
Now that I've found you
Love will find a way
kenapa. kemacetan tak dapat menghalangi jalan. apa hubungannya dengan cinta. tak ada, tak tahu. tapi, ah terlalu banyak tapi. berapa jiwa melayang di udara, terbang.
rumah hati, pikiran kusut, sebuah kecelakaan telah terjadi karena seseorang perlu menyanyikan lagu, yang didengarnya pertama saat menonton film kartun. seorang teman pernah berkata, singa saja mikir, masa manusia bebal. bebal samakah dengan kusut. tapi bukan itu. alangkah banyaknya yang dilihat pohon pohon di tepi jalan itu. apa yang akan terjadi satu menit lagi. kenapa menangis. kenapa tersenyum.
satu menit lagi, cinta akan menemukan jalan, melewati kecelakaan, menerobos kemacetan. tapi mestinya lebih berarti, tidak, lebih baik begini. tapi, tapi, ah satu menit lagi*