Sabtu, 25 Oktober 2014

percakapan dua gelas kopi

sejak kapan kesunyian memeluk ruang, terasa hangat, jejak jejak, harap harap, bahkan sesal sesal tak tinggal diam. semua yang ada mulai terjaga,
ah, ini seperti dunia, baru tercipta, muda, lincah, sedang lucu lucunya. kemudian semua berebut mengulurkan mainan, bola kaca, ikan plastik, anjing kain, tak ada yang tidak menawan, bahkan keraguan.
semua sedang tertawa sambil menengok ke wajah wajah, yang kemudian menjadi cakrawala. batas merekatkan dua bagian, tempat mampir matahari. hangat, harum, pahit atau manis yang menguasai ampasnya.
ah, ini seperti biasa, baru dibuat, kental, menggoda, wangi pula. untuk semua yang baru terjaga, menggosok mata dengan punggung tangan, menggeliat, menemukan nikmat, sebelum ingat atau teringat merisaukan arah, jarak, batas batas.
dengar suara mereka setelah menghirup kita, sendawa, melontarkan segumpal udara ke luar tubuhnya, ringan dan meriah, sesaat terlepas dari kebebasan*