Rabu, 26 September 2012

selamat pagi di malam hari

Aku ingin membeli buku gambar, seorang anak berkata pada jaman batu, kepada mahluk mahluk berbulu. Lalu kudengar sehelai daun jatuh. Lalu angin menabrak bingkai jendela. Anak menggambar wajah emak. Ada yang mengintip di balik semak, sepertinya masa depan yang tersesat. Anak menggambar bola, yang meronta ketika ditendang ke arah jala. Manusia bersorak, berpelukan. Bimbang tentang kemerdekaan atau kemarahan. Semuanya hambar.

Anak menggambar pagar. Kawat berduri, burung pipit sepasang berkejaran, saling mematuk leher dengan gembira. Tak ada tawanan lagi hari ini. Buku gambar telah penuh wajah, semuanya tertawa. Kucing, anjing dan kera menggerakkan ekornya. Selamat dari sekapan mimpi yang terlalu indah.

Anak bertepuk tangan sambil melompat lompat, buku gambarnya menikam surat kabar. Pada sebuah pagi yang lelah bermimpi. Surat kabar mati*