Rabu, 19 September 2012

*1#

Siapa yang butuh kebenaran? Mereka semua, katamu. Kau paham betul apa yang kaukatakan. Kecuali aku, mereka semua ingin kebenaran. Ingin berjumpa, berharap sudi singgah, semakin lama berdiam bersamanya semakin baik jadinya, kebenaran yang tidak disayang.
Aku tidak. Meskipun sombong dan angkuh. Kubiarkan kebenaran lewat, tak hendak kusapa atau kuminta singgah. Merasa baik baik saja tanpa mesti berdekatan dengan kebenaran selamanya.
Kau saja yang bicara, aku bahagia mendengarmu. Tanpa kebenaran, bahkan tanpa kenyataan.
Tapi, kenapa kebenaran jadi tertawa, matanya basah dan merah*