Ketika sebongkah
batu tak berdaya di tangan seorang manusia, dia menjadi senjata, perhiasan,
atau hasil karya seni. Sekelompok batu tak berdaya bersama sama menjadi bagian
dari sebuah bangunan, mungkin istana, penjara, atau tempat ibadah, menjadi
pondasi, dinding atau pilar penyangga. Ketidakberdayaan menjadikan batu batu berguna,
indah, dan lebih berharga.
Kebebasan dan
kemerdekaan bagi batu batu semacam berserakan, kemungkinan terinjak, menjadi
sandungan atau penghalang.
Bagaimana dengan
manusia, yang konon berasal dan kembali daripada debu. Debu bisa jadi serpihan
batu, atau serpihan batu serupa debu*